Salah satu teka-teki yang ada dalam
kehidupan manusia, yang sampai
saat ini masih belum terjawab adalah
tentang kedatangan makhluk dari planet lain ke planet Bumi. Meskipun telah berbagai
upaya dilakukan untuk mengungkapkannya, kurang jelasnya bukti nyata membuat
keberadaan makhluk yang kemudian digeneralisasikan sebagai ET (extra terrestrial
being) atau alien dan UFO (unidentified flying object) itu terus menjadi tanda tanya
besar.
Apakah manusia bumi hidup sendiri di jagat raya ini? Kita mengenal adanya
kehidupan makhluk luar angkasa dari berbagai seri TV atau film layar lebar seperti
Contact, Star Trek, Babylon 5, X-Files, Independence Day atau Star Wars. Semua
gambaran tentang mak hluk luar angkasa ini mempunyai persamaan, berhubungan
dengan peradaban makhluk luar angkasa dan hubungannya dengan manusia.
Beberapa gambaran futuristik fiksi ini menggambarkan kehidupan makhluk luar
angkasa sebagai makhluk yang bersahabat, ada juga yang jahat. Kita lalu berharap,
betapa banyak yang bisa dipelajari dengan munculnya penemuan-penemuan baru
antara manusia dan makhluk luar angkasa ini.
Keberatan ilmuwan selama ini terhadap fenomena UFO adalah karena memang
masalah ini diliputi kabut misteri sangat tebal. Bukti-bukti yang kerap dilansir media
adalah bukti-bukti gambar (foto) yang bisa saja merupakan rekayasa. Dengan
teknologi gambar dan bantuan komputer, gambar apa pun bisa dimanipulasi.
Kalaupun ada bukti-bukti lain berupa penuturan dari banyak kesaksian, hal itu
cepat-cepat dikategorikan sebagai pengalaman psikologis pelakunya. Tak heran jika
fenomena UFO lebih dianggap sebagai aktivitas paranormal ketimbang kegiatan
sains.
Namun penelitian terhadap UFO terus dilakukan. Bahkan International Business
Machines Corp (IBM) bulan Nopember 2000 lalu telah menyuplai superkomputer
kepada pihak Angkatan Udara Amerika untuk mengidentifikasikan obyek udara
yang tidak dikenal. Tim Pengawas Angkasa Angkatan Udara yang berbasis di Maui
Hawaii akan mempergunakan superkomputer ini untuk memburu satelit tua, pesawat
asing, dan Unidentified Flying Object (UFO) lainnya yang berkeliaran di angkasa,
demikian penjelasan resmi IBM.
Bagaimana dengan Indonesia? Sekitar tahun 1976, lembaga pemerintah yang
menangani masalah UFO adalah LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional). Marsekal Muda TNI (Purn) J. Salatun, ketua LAPAN waktu itu, telah
menulis beberapa buku dan kertas kerja mengenai UFO di Indonesia. Saat ini,
LAPAN memang tidak lagi memprioritaskan diri untuk menangani masalah UFO.
Beberapa kelompok peneliti amatir terbentuk, namun yang menjadi kendala ialah
sedikitnya referensi tentang UFO dalam bahasa Indonesia. Sebagai Majalah UFO
Indonesia, INFO-UFO berharap bisa menjawab kebutuhan para pemerhati dan
peneliti UFO di Indonesia.
Bagikan
teka-teki ufo
4/
5
Oleh
demonbrando