Untuk bisa bepergian ke sistem bintang lain, perjalanan bisa memakan waktu beberapa generasi. Namun, ilmuwan optimistis, terutama DARPA yang berisi ilmuwan ‘gila’ militer Amerika Serikat (AS) mampu melakukannya dalam 100 tahun. Hal ini membuat reproduksi di luar angkasa menjadi penting.
Namun di sisi lain, ilmuwan tak yakin hal ini bisa terjadi. “Melahirkan di gravitasi nol akan sangat sulit karena Anda mengandalkan berat bayi. Seks sangat sulit dilakukan di gravitasi nol karena tak ada traksi dan Anda terus menghantam dinding, papar ahli biologi Athena Andreadis dari University of Massachussetts.
Selain itu, peneliti lain memperhitungkan, hidup di gravitasi nol bisa membahayakan anak-anak karena bisa merusak tubuh manusia dan terlalu lama di luar angkasa tak hanya merusak otot juga tulang.
Solusinya yakni dari ‘gravitasi buatan’. Namun teknologi ini masih di luar jangkauan manusia. Namun, jika masalah reproduksi di luar angkasa benar terpecahkan, manusia butuh teknologi baru untuk membawa manusia ke tujuannya, lanjutnya seperti ditulis DM.
“Butuh lebih dari sekadar bahan bakar massal yang sudah ada,” ujar fisikawan Richard Obousy.
Alternatifnya, menggunakan fusi nuklir yang saat ini masih tahap awal, lanjutnya lagi. Menurut DARPA, satu hal yang jelas, jika manusia bisa bertahan di luar angkasa, membuat kehidupan baru di dunia baru akan lebih mudah dibanding perjalan menuju dunia baru itu.
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1781818/intim-di-luar-angkasa-jadi-juru-selamat-manusia
ShareThis
KLIK LIKE BILA ANDA SUKA ARTIKEL INI...!!!
scrolling="no" frameborder="0"
style="border:none; width:450px; height:80px">
Bagikan
Intim di Luar Angkasa Jadi 'Juru Selamat' Manusia
4/
5
Oleh
demonbrando