Friday, May 07, 2010

Contact: UFOlogy dan SETI


Sukses film layar lebar Contact kelihatannya membangunkan minat publik dalam hal prospek untuk perjumpaan dengan mahluk cerdas dari luar angkasa. Film tersebut mendapat pujian dari berbagai kalangan dengan pandangan-pandangan yang berbeda – penganut new age, para ilmuwan mainstream, juga para skeptik.
Ada apa tentang film ini yang begitu menarik? Dalam artikel ini saya ingin mempelajari konsep di balik film tersebut dan menjelaskan kaitannya – yang bisa memberikan keuntungan – baik untuk Search for Extra Terrestrial Intelligence (SETI) maupun UFOlogi.

Sejak kecil, saya sudah tertarik dengan pencarian kehidupan di dunia lain. Saya ingat sewaktu sekolah dasar, pernah membaca tentang Proyek Ozma – usaha perdana dalam mencoba untuk mencari sinyal radio dari bintang-bintang terdekat. Pada saat yang sama saya gemar sekali membaca buku-buku tentang UFO oleh Jacques Vallee, John C. Fuller dan J. Allen Hynek. Bagi saya SETI dan UFOlogi dengan perlahan membangkitkan rasa ingin tahu tentang kemungkinan adanya kehidupan di luar sana. Hari ini saya masih mempercayai keduanya.

Pada dasarnya SETI dan UFOlogi mencari hal yang sama – pemahaman tentang, dan perjumpaan dengan mahluk cerdas dari luar angkasa. Sayangnya, hari ini, para pencinta kedua grup ini masih bisa melihat adanya ketidaktoleransian antara kedua belah pihak. Banyak dari kalangan UFO mengkritik SETI – pada umumnya mengatakan bahwa SETI hanya menyia-nyiakan waktu. Beberapa bahkan berpendapat bahwa SETI adalah konspirasi gelap pemerintah. Pada saat yang sama SETI mengkritik UFOlogi dengan berbagai macam alasan. Bahkan beberapa komentar tentang UFO pada website institut SETI begitu meremehkan UFO.

Perbedaan-perbedaan SETI/UFOlogi.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, SETI dan UFOlogi mempunyai banyak pondasi yang sama. Namun, SETI dan UFO mempelajari pendekatan dengan kehidupan ET dari sudut yang berbeda secara fundamental. Dalam paradigma SETI, ET ada di luar sana. SETI tidak memperhitungkan kemungkinan bahwa mereka bisa datang kesini. Tapi dalam hal menemukan mereka, seseorang harus mencari bukti melalui observasi astronomi – secara optik ataupun radio teleskop.
Paradigma UFO, tentunya berdasarkan ide bahwa paling tidak sebagian kehidupan ET mampu melakukan perjalanan antar bintang, dan bahwa ET telah mengunjungi Bumi. (Catatan: Ada banyak sekali pemikiran tentang asal muasal UFO. Namun dalam artikel ini saya membatasi diskusi hanya kepada pemikiran Hipotesis ET (HET).
Lebih jauh lagi, paradigma UFO menganggap bahwa ET memiliki teknologi yang belum tersedia pada kita. Paradigma SETI pada sisi lain, hanya mempertimbangkan konsep pengertian teoritis dalam ilmu pengetahuan dan teknik.
Walau hal ini membatasi proses pencarian tapi SETI mempertahankan semangat secara ilmu pengetahuan.

Apa itu SETI?

Yang paling mendasar, SETI adalah Search for Extraterrestrial Intelligence. SETI bisa juga dianggap sebagai sekumpulan percobaan dari Hipotesis ET dalam versi yang paling konservatif – bahwa ET ada di luar sana (SETI tidak mengatakan tentang kemungkinan mereka bisa kesini atau tidak).

Sebenarnya ada dua cabang SETI: Strategi yang mencari keseluruhan bagian dari langit dan mendeteksi kemungkinan adanya usaha dengan sengaja untuk menghubungi kita, yang diduga dengan memakai sinyal radio. Salah satu contoh usaha ini adalah Proyek BETA (Billion Channel Extra Terrestrial Assay) pada The Planetary Society. Strategi SETI yang lain adalah pencarian yang terarah. Usaha-usaha ini adalah dengan mendengarkan secara seksama kepada emisi radio yang tidak disengaja -seperti radar, TV, navigasi, dan lainnya- dari masyarakat ET. Usaha ini memfokuskan pada bintang yang terlatif dekat – kira-kira 100 tahun cahaya dari kita. Strategi pencarian ini digunakan oleh Proyek Phoenix, yaitu proyek High Resolution Mircrowave Survey NASA yang sudah dibatalkan yang kemudian didukung oleh dana pribadi.

Ditambahkan lagi, masih ada beberapa penelitian lain yang berpotensi, yang termasuk dan bisa berhubungan dengan usaha SETI. Termasuk usaha pencarian kemungkinan adanya artifak ET pada planet-planet lain, dan pencarian tanda-tanda kehidupan baik masa lalu maupun masa kini dari ET (misalnya fosil mikro, jasad organik, bukti planet yang mengandung atmosfir oksigen pada bintang lain, dan sebagainya).

Banyak sekali ide yang sebelumnya kedengaran aneh bahkan beberapa tahun yang lalu, sekarang sudah diterima dengan luas oleh ilmuwan mainstream. Misalnya program Origin NASA (mempelajari planet-planet disekitar tata surya), pencarian tata surya lain, dan penemuan akhir-akhir ini tentang kemungkinan adanya fosil mikro pada planet Mars. Beberapa tahun lalu hal ini menjadi bahan tertawaan, hari ini semuanya diterima sebagai aktifitas ilmiah yang valid. Efeknya bahwa SETI telah memindahkan paradigma menuju penerimaan kehidupan ET ke dalam ilmu pengetahuan mainstream. Mungkin saja paradigma SETI hanya langkah awal ke sebuah perpindahan pandangan dunia.

Sinergi SETI/UFOlogi.

SETI dan UFOlogi keduanya berurusan secara intensif dengan skenario perjumpaan. Keduanya mempunyai rincian tentang prospek berkomunikasi dengan kehidupan yang sangat berbeda dari kita. Dengan diterimanya SETI, prospek untuk berhubungan dengan kehidupan ET sudah mulai membaur dalam ilmu pengetahuan mainstream – walaupun studi mengenai UFO belum secara keseluruhan dilakukan. Dengan demikian SETI bisa memberikan kontribusi yang banyak kepada UFOlogi – walaupun hanya bisa membuat bekas kecil pada tembok batu ilmu pengetahuan konservatif.

Sebagai tambahan, pertimbangkan efek potensial bagi UFOlogy jika ada satu sinyal radio yang terdeteksi dari tata surya Zeta Reticuli (mungkin seperti sebuah sinyal komunikasi). Coba pertimbangkan apa artinya bagi Hipotesis ET UFO.

Diluar semua opini dari kedua belah pihak, dalam pandangan saya, kedua jalan riset mempunyai validitas. Satu-satunya cara untuk mengkonfirmasi atau menolak salah satu hipotesis itu adalah dengan mencoba melakukan eksperimen. Dalam hal ini, SETI, UFOlogi, atau keduanya bisa sukses – tapi kita tidak akan pernah tahu sebelum mencoba. Walaupun kedua pemikiran tersebut berbeda pada pendekatan fundamental masing-masing, mereka berurusan dengan subjek yang sama. Dengan pendekatan yang lebih rasional dan toleran, yang satu bisa memberikan kontribusi yang banyak terhadap yang lain.

Catatan CL: Artikel ini dipublikasikan tahun 1997 pada laporan MUFON di Minnesota.

Sumber : Ufonesia




ShareThis


tanda tangan
tanda tangan

Bagikan

Jangan lewatkan

Contact: UFOlogy dan SETI
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.