Studi terbaru mengklaim bulan lahir dari serpihan kulit Bumi yang terlempar keluar. Jika benar, maka akan menggantikan model saintifik yang selama ini diterima.
Sebelumnya diyakini bulan terbentuk karena tubrukan.
Teori itu memberikan penjelasan bahwa planet berukuran seperti Mars yang bernama Theia, menabrak proto-Bumi sekitar 62 juta tahun lalu setelah kelahiran sistem tata surya yang terjadi 4,6 miliar tahun lalu.
Besi dan nikel yang menjadi inti di kedua belah planet bergabung menjadi satu untuk membentuk Bumi sementara kulit dan kerak yang ringan terlempar ke luar angkasa membentuk bulan, maka kemudian menjelaskan mengapa bulan sama padatnya dengan Bumi.
Simulasi komputer memberikan gambaran sekitar 80% materi bulan datang dari benda langit yang menubruk tersebut, dan 20% dari Bumi.
Tetapi Profesor Rob de Meijer dari Universitas Western Cape Afrika Selatan dan Dr Wim van Westrenen dari Universitas VU di Amsterdam percaya bahwa teori tersebut memiliki masalah.
“Baik batuan bulan dan Bumi memiliki konten isotopik yang hampir sama, di mana terbentuk dan bercampur dalam orbit ketika bulan terbentuk,” ujar mereka berdua dalam situs arXiv.
Menurut tulisan yang dipublikasikan dalam situs arXiv tersebut, Bumi berputar dengan batu yang mencair, namun kekuatan gravitasi mencegahnya terlempar keluar. Namun goncangan sedikit saja cukup untuk mengeluarkan sedikit bagian ke orbit dan secara tiba-tiba membentuk bulan, tulis mereka.
Tidak ada yang mengetahui di mana energi meledak sehingga membentuk bulan. De Meijer dan van Westrenen percaya bahwa energi tersebut datang dari ledakan nuklir di kulit Bumi.
Tetapi ilmuwan planet Dr Simon O-Toole dari Observasi Anglo Australia mengatakan bahwa hal tersebut adalah ide yang menarik, tetapi keilmiahannya tidak kuat.
O’Toole mengatakan, “asumsi yang diminta untuk ide tersebut adalah sangat luas dibandingkan dengan teori yang telah diterima.”
Bagikan
Bagaimana Bumi Memiliki Bulan?
4/
5
Oleh
demonbrando